Tawa Guru Dollah

Ijhal Thamaona Sejenak Ia perbaiki letak kopiahnya yang sudah memudar warnanya. Kopiah yang tepinya sudah terlihat kekuningan namun di beberapa bagian tersaput warna putih, kini bertengger cukup apik di kepalanya. Lalu Ia melanjutnya menjelaskan soal penjumlahan angka desimal. Mata pelajaran matematika yang cukup memusingkan bagi anak-anak SD di kampung itu. Tangan guru Dollah yang tengah mengajarkan penjumlahan desimal itu dengan lincah menari-nari di papan tulis hitam. Kapur putih sesekali berdecit-decit ketika bergesekan dengan papan tulis tersebut. Tangan guru Dollah sendiri sudah berlepotan warna putih yang sesekali tanpa sadar Ia letakkan di kopiahnya saat memperbaiki letaknya. “ Bagaimana, apakah semua telah paham? Tanya guru Dollah sesaat setelah tangannya mencorat-coret kapur di papan tulis. Matanya menyapu kelas. Beberapa terlihat mengangguk tanda paham, tapi kebanyakan hanya diam membisu. Guru Dollah mafhum, banyak yang belum mengerti. “ Ha..ha..ha.., ki...