Piagam Menara Gading
Ijhal Thamaona Ruang berpendingin malam itu tidak kuasa menyingkirkan keringat yang terus merembes keluar dari pori-poriku. Adrenalin yang terpacu memaksa hormon-hormon dalam tubuhku memproduksi keringat dalam udara yang disemprot AC. Seiring dengan gemuruh aula megah itu, adrenalinku terasa makin bergerak cepat ketika namaku disebut. Dr. M aulana E ka R asyid A rfan S aputra A lamsyah T aufik A bdullah H afidz U mar , MA, M.Si, Ph. D., peneliti terbaik tahun ini. Dengan langkah yakin, aku menuju panggung. Jas terbaik menempel rapi di tubuhku. Beberapa kolegaku terlihat memotret dengan HP-masing-masing. Direktur dari Lembaga Riset tempatku bekerja menyodorkan piagam berbingkai kuning keemasan. Sorot lampu memantul dari bingkai piagam itu. Lalu Pak Direktur berkata, “penghargaan ini diberikan kepada Saudara Maulana Eka, ah panjang sekali namanya ya....,tetapi kami biasa memanggilnya ‘Dr. MERASA TAHU.’ Ucapan Pak Direktur terputus oleh sorak-sorai hadirin dan tepu...